Pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan

Pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan
kurikulum nasional pendidikan ners 1 (KIPNI 1)Kurikulum KBK Pendidikan Ners Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) mengadakan kegiatan nasional berupa pembinaan internal anggota AIPNI dengan melakukan seminar mengenai implementasi kurikulum KBK program pendidikan ners. Kegiatan ini sendiri rencananya akan dihadiri oleh 305 Perguruan Tinggi keperawatan dari seluruh Indonesia.Hadir pada pembukaan seminar, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc yang pada kesempatan kali ini didampingi oleh Direktur Akademik Ditjen Dikti, Dr. Ir. Illah Sailah dan Ketua AIPNI yaitu Prof. Dra. Elly Nurahmah, SKp.Mapp,Sc.DNSc.RN.Dalam sambutan pembukaannya, Dirjen Dikti mengemukakan bahwa kesehatan merupakan pilar penting dalam kehidupan. “Kesehatan merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”, ujarnya. “Oleh karena itu seminar ini menjadi penting sebagai bahan rujukan dalam menerapkan kurikulum yang baik dalam rangka mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi bagi para lulusan perguruan tinggi yang mempunyai pendidikan ners didalamnya”, lanjut beliau.Selain itu Dirjen Dikti juga menjelaskan bahwa apabila seminar ini nantinya akan menghasilkan kebijakan untuk kemajuan keperawatan di Indonesia, maka Dirjen Dikti mengharapkan kebijakan tersebut harus berdasarkan Undang-Undang Guru dan Dosen serta Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. dasar dasar pengembangan kurikulum institusiKurikulum di suatu sekolah, meliputi kurikulum tingkat Institusi (biasanya dikenal dengan sebutan Buku I) dan kurikulum tingkat mata pelajaran (dikenal dengan Buku II) yang disebut juga GBPP ( Garis-garis Besar Program Pengajaran) atau Syllabus Mata Pelajaran, yang merupakan pengembangan dari kurikulum tingkat institusi (lembaga) tadi.Pengembangan kurikulum PAI adalah kegiatan menjabarkan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Pelajaran PAI ke dalam Program Pengajaran Tahunan, Program Pengajaran Catur Wulan, Program Pengajaran Mingguan dan Program Pengajaran Tatap Muka (berupa Satuan Pelajaran dan Rencana Pengajaran ) untuk nantinya dijadikan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran peserta didik.B. DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUMAda beberapa dasar ( azas ) dalam pengembangan kurikulum, yaitu :1. Azas FilosofisFilsafat yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara atau yang umum di anut oleh suatu bangsa/ negara, seperti sekuler, agamis, aties, dll akan menentukan bentuk tujuan umum pendidikan, yang tentunya akan menjadi arah bagi pelaksanaan pendidikan suatu negara itu, dan dalam pengembangan kurikulum itu harus diperhatikan hal ini, kalau tidak maka pendidikan dan out putnya tidak akan diterima secara umum di negara itu.2. Azas SosiologisKehidupan sosial kemasyarakatan yang berbeda-beda juga harus menjadi azas utama dalam pengembangan kurikulum, agar out put dan lembaga itu bisa hidup dan diterima di lingkungan masyarakat itu. Masyarakat industri, agraris, modern atau tradisional, masyarakat daerah pegunungan atau di daerah lembah, dsb punya kebutuhan dan kehidupan yang berbeda-beda yang harus diakomulasikan ke dalam muatan kurikulum agar proses dan hasil pendidikan dapat bermanfaat dan diterima oleh masyarakat ( sesuai dengan kebutuhan mereka ).Karena memegang azas inilah maka kurikulum hendaknya setiap saat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan hidup masyarakat.3. Azas OrganisatorisAzas organisatoris perlu mendapat perhatian, sebab akan menentukan bagaimana penyusunan dan penyajian muatan kurikulum itu sendiri, baik mengenai urut-urutannya atau pun keluasan cakupannya.4. Azas PsikologisAgar bisa dilaksanakan dengan baik dan dapat berhasil secara maksimal, maka pengembangan kurikulum harus berdasarkan kepada psikologi, seperti memegang prinsip perkembangan anak dan taraf pengembangannya, psikologi belajar seperti teori teori gestalt, asosiasi, dll.Azas psikologi yang dijadikan acuan dasar penyusunan sebuah kurikulum ini, akan mempengaruhi sampai kepada bagaimana seharusnya melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan sebuah kurikulum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar